Google Website Translator Gadget

Selasa, 15 November 2011

Sang Penari, Romantisme Cinta dan Politik

'SANG PENARI', Romantisme Cinta dan Politik

Film yang terinspirasi dari novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari sukses membuat takjub siapapun yang menonton. Tak ada keraguan bahwa film ini berhasil memvisualisasikan sisi romantisme cinta dan pemberontakan politik yang berujung pada penderitaan rakyat. Tangan dingin sutradara Ifa Isfansyah akhirnya kembali setelah dua tahun lalu muncul dengan GARUDA DI DADAKU.

Film ini menuturkan cerita cinta yang terjadi di sebuah desa miskin Indonesia, Dukuh Paruk, pada pertengahan 1960-an. Rasus, seorang tentara muda menyusuri kampung halamannya, mencari cintanya yang hilang, Srintil. Cerita berawal dari ketika keduanya masih sangat muda dan saling jatuh cinta. Tapi sesuatu menghalangi cinta mereka, karena kemampuan menari Srintil yang magis, membuat para tetua dukuh percaya bahwa Srintil adalah titisan ronggeng.

Dan ketika Srintil menyiapkan diri untuk tugasnya, ia menyadari bahwa menjadi seorang ronggeng tidak hanya berarti menjadi pilihan dukuhnya di pentas-pentas tari. Srintil akan menjadi milik semua warga Dukuh Paruk. Ronggeng bukan cuma urusan tari, ronggeng juga urusan ranjang, dan perwujudan leluhur penjaga dewa tempat mengucap doa.

Srintil yang besar bersama dengan kakeknya merasa harus menjadi ronggeng untuk membayar dosa orangtuanya yang dikenal sebagai pembunuh akibat tempe bongkrek buatan mereka meracuni warga desa. Hal ini menempatkan Rasus pada sebuah dilema. Ia merasa cintanya telah dirampas dan dalam keputusasaan, ia meninggalkan dukuhnya untuk menjadi anggota tentara.

Lalu jaman bergerak, desanya dikuasai oleh partai komunis. Warga yang sebenarnya tidak bisa membaca hanya mengikuti propaganda. Sebagai tentara, Rasus harus memilih loyalitas kepada negara atau cintanya kepada Srintil. Di bagian akhir film ini lebih melihat sisi penderitaan rakyat akibat gejolak politik.

Jangan tanya tentang kualitas gambar, Ifa Isfansyah bersama Yadi Sugandi menyuguhi keindahan sepanjang film. Sementara lagu-lagu semakin menguatkan suasana romantis. Akting para pemain pendukung seperti Slamet Rahardjo, Dewi Irawan, Lukman Sardi, Tio Pakusadewo, Landung Simatupang, dan Teuku Rifnu menambah kekuatan film ini. Chemistry Prisia Nasution dan Oka Antara bisa dibilang terbaik sepanjang tahun ini. Suka, duka, dan perih tergambar jelas dari mereka. Meskipun syarat pesan, namun film ini mengalir dengan ringan sehingga tidak membosankan. 

Trailer :
 
Pemain: Oka Antara, Prisia Nasution, Slamet Rahardjo, Dewi Irawan, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Teuku Rifnu, Happy Salma.
Genre:Drama
Jadwal Tayang:10 November 2011
Sutradara:Ifa Isfansyah
Produser:Shanty Harmayn
Produksi:Salto Films
Durasi:111 Menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar