Carica adalah jenis pepaya yang tumbuh di pegunungan, dengan ketinggian 1500 - 3000 meter di atas permukaan laut.
Carica merupakan tumbuhan mirip pohon walaupun sesungguhnya adalah terna raksasa, karena batangnya tidak membentuk jaringan kayu (lignin). Tinggi dapat mencapai 10m dengan sedikit cabang. Buahnya berbentuk peluru dengan panjang 6-15cm dan lebar diameter 3-8cm, dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung; sewaktu muda berwarna hijau dan menjadi kuning atau jingga di saat masak. Buahnya (mesokarp) dapat dimakan segar walau agak sepat, namun biasanya diawetkan dalam cairan sirup atau dimasak sebagai sayuran. Seperti pepaya, buahnya mengandung banyak papain, enzim yang mampu mendegradasi protein ("proteolitik").
Carica banyak sekali dijumpai di Dataran Tinggi Dieng (Terbanyak di desa Sembungan) , Wonosobo. Masyarakat Wonosobo memanfaatkan buah Carica dengan mengolah Buah carica menjadi buah carica dalam sirup yang sudah dimulai sejak tahun 1980-an.
Pohon carica termasuk pohon yang mudah sekali ditanam dan dipelihara,sehingga para petani di Pegunungan Dieng, Wonosobo sering menanam pohon ini di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman pangan lain. Oleh karena itu, sebagaimana tanaman pangan lain, pohon carica sama sekali tidak mengganggu lingkungan.
Masyarakat Wonosobo menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup.
Hingga saat ini buah carica menjadi salah satu makanan khas Wonosobo, atau dikenal dengan carica Dieng
Carica merupakan tumbuhan mirip pohon walaupun sesungguhnya adalah terna raksasa, karena batangnya tidak membentuk jaringan kayu (lignin). Tinggi dapat mencapai 10m dengan sedikit cabang. Buahnya berbentuk peluru dengan panjang 6-15cm dan lebar diameter 3-8cm, dengan lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung; sewaktu muda berwarna hijau dan menjadi kuning atau jingga di saat masak. Buahnya (mesokarp) dapat dimakan segar walau agak sepat, namun biasanya diawetkan dalam cairan sirup atau dimasak sebagai sayuran. Seperti pepaya, buahnya mengandung banyak papain, enzim yang mampu mendegradasi protein ("proteolitik").
Carica banyak sekali dijumpai di Dataran Tinggi Dieng (Terbanyak di desa Sembungan) , Wonosobo. Masyarakat Wonosobo memanfaatkan buah Carica dengan mengolah Buah carica menjadi buah carica dalam sirup yang sudah dimulai sejak tahun 1980-an.
Pohon carica termasuk pohon yang mudah sekali ditanam dan dipelihara,sehingga para petani di Pegunungan Dieng, Wonosobo sering menanam pohon ini di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman pangan lain. Oleh karena itu, sebagaimana tanaman pangan lain, pohon carica sama sekali tidak mengganggu lingkungan.
Masyarakat Wonosobo menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup.
Hingga saat ini buah carica menjadi salah satu makanan khas Wonosobo, atau dikenal dengan carica Dieng
sumber : http://wonosobocommunity.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar